This study employed qualitative research methods in which the objects were observed repeatedly to construct indicators that reflected gender bias. Abstract: This paper describes gender bias as reflected in Upin & Ipin the series. Perempuan dibatasi dalam wilayah domestik rumah tangga sementara laki-laki berada di wilayah luar (publik). Dalam latar cerita, muatan bias gender muncul sebagai bentuk wilayah dominasi perempuan dan laki-laki. Perempuan harus memiliki sifat lembut dan rapi sementara laki-laki harus keras dan berani. Di samping itu, terdapat pula kecenderungan sifat dan perilaku perempuan dan laki-laki. Dalam hal ini, warna merah muda dianggap sebagai warna "milik" perempuan. Dalam tokoh dan penokohan serial animasi ini, melalui dialog dan lakuannya, terdapat kecenderungan "kepemilikkan" warna dan benda tertentu. Hasil penelitian menunjukkan muatan bias gender dalam Upin & Ipin terdapat dalam tokoh dan penokohan serta pembentukan latar. Objek material diamati secara berulang untuk memperoleh indikator yang menunjukkan bias gender yang kemudian dianalisis dalam kerangka sosiologi dan perspektif feminisme. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Sebagai salah satu bentuk media yang kemudian menjadi media pembelajaran seharusnya bisa berposisi netral dalam hal gender. Abstrak: Artikel ini memaparkan hasil penelitian terhadap serial animasi Upin & Ipin yang memperlihatkan bias gender dalam beberapa episodenya.
0 Comments
Leave a Reply. |